Minggu, 01 Februari 2015

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Dan Hasil Laporan Praktek Mengajar



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DAN LAPORAN PRAKTEK MENGAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV.A SDN SUNGAI JINGAH 4 BANJARMASIN


 




Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia SD2
Dosen Pengampu: Drs. Mahmuddin, M.Pd

Disusun Oleh:
Najwa Syarofa
Nim. A1E312169
Kelas III.B

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN




ANALISIS DATA HASIL OBSERVASI

1)         Hasil Tindakan
            Berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru pada pembelajaran konsep menjelaskan secara lisan arti lambang dapat digambarkan sebagai berikut:
A.    Obervasi Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa pada proses pembelajaran dengan materi “Menjelaskan Secara Lisan Arti Lambang Garuda Indonesia” secara umum dapat berjalan dengan lancer. Hal ini dapat dilihat dari lembar pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia model pembelajaran kooperatif Make a Match. Dari hasil lembar pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dapat disimpulkan seperti berikut ini:

Tabel 1 : Observasi aktivitas siswa
No.
Aspek yang diamati
Skor
1
2
3
4
1.
Siswa terlihat dalam memperoleh pengetahuan baru


ü   

2.
Siswa menemukan sendiri materi yang akan dipelajari


ü   

3.
Siswa bertanya kepada guru


ü   

4.
Siswa membentuk kelompok


ü   

5.
Siswa melakukan percakapan



ü   
6.
Siswa menuliskan kembali apa yang telah mereka dapatkan dari pembelajarannya


ü   

7.
Siswa mengerjakan soal evaluasi atau tugas



ü   

Jumlah
0
0
15
8


          Tabel 2 : Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran
No.
Nama
Sangat aktif
Aktif
Cukup aktif
Kurang aktif
1.
Kholifatul Azizah


ü  

2.
Hadijah


ü  

3.
Anifa

ü  


4.
Aulia Rahmah
ü  



5.
Gaida

ü  


6.
M. Audiansyah

ü  


7.
Desi Nor Abelia
ü  



8.
Nazwa Nur Amalia
ü  



9.
Fahreza

ü  


10.
Ade Aulya Apriliyani

ü  


11.
Imel

ü  


12.
Aqilah Azzahra


ü  

13.
Aidilla Desyani
ü  



14.
Hamdiyah


ü  

15.
Fajar

ü  


16.
Wahyudi

ü  


17.
M. Riduan


ü  

18.
Fitri Mila Sari

ü  


19.
Rayhan
ü  



20.
M. Subhan

ü  


21.
Della

ü  


22.
Maulidya

ü  


23.
Alfiannor

ü  


24.
Reza Lesmana
ü  



25.
Nabila Safa Malsa Putri
ü  



26.
Dimas M.
ü  



27.
M. Ridho Permana


ü  

28.
Hadriani

ü  


29.
Sabhan Ridhoni

ü  


30.
Didi Rama
ü  



31.
Haidir

ü  


32.
Abizar

ü  


33.
Izatil Nawila


ü  

34.
Azma

ü  



Jumlah
9
18
7


Persentase
26,47%
52,94%
20,58%
0%

          Berdasarkan data table diatas diketahui bahwa keaktifan siswa memperoleh persentase dengan rincian sebagai berikut:
          Table hasil observasi aktivitas siswa                 
Kriteria
Frekuensi
Persentase
Kurang aktif
Cukup aktif
Aktif
Sangat aktif
0
7
18
9
0%
20,58%
52,94%
26,47%

34
100%
         
          Berdasarkan hasil observasi siswa yang telah dilaksanakan maka tabel diatas menggambarkan perbandingan jumlah siswa antara siswa yang kurang aktif, cukup aktif, aktif dan sangat aktif. Tidak terdapat siswa yang kurang aktif, siswa yang cukup aktif berjumlah 7 orang, siswa yang aktif 18 orang, dan siswa yang sangat aktif berjumlah 9 orang. Hasil ini cukup memuaskan meskipun masih jauh dari hasil ideal yang diharapkan karena jika dipersentasikan jumlah siswa yang aktif dan ditambah dengan siswa yang sangat aktif hanya.
            Berdasarkan hasil analisis mengenai hasil observasi aktivitas siswa, pada kenyataannya masih banyak yang harus diperbaiki oleh peneliti untuk mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan. Pada saat proses pembelajaran berlangsung banyak siswa yang bingung dan masih heran, hal tersebut wajar karena mereka baru mengenal pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Make a Match. Namun setelah mendapat bimbingan langsung dari guru tentang pelaksanaan pembelajaran kooperatif Make a Match mereka kelihatan lebih antusias. Pada saat tugas kelompok yakni mencari pasangan mereka atau pertanyaan maupun soal jawabannya. Oleh sebab itu, pada proses belajar mengajar anak-anak tidak terlihat bosan untuk belajar dan bisa menjadi lebih aktif.





          Tabel 3: Observasi Aktivitas Kelompok Siswa
No
Aspek yang diamati
Skor Kelompok
K.1
K.2
K.3
K.4
K.5
K.6
1
Kerjasama dalam kelompok
2
3
3
3
2
2
2
Keantusiasan
2
3
3
3
3
3
3
Ketepatan dalam mencari pasangan
3
3
3
3
3
3

Jumlah
7
9
9
9
8
8

Rata-rata
2,33
3,00
3,00
3,00
2,67
2,67

Klasifikasi
C
B
B
B
C
C

Total skor
50

Klasifikasi keseluruhan
Cukup aktif
Total skor = jumlah skor keseluruhan dari 6 kelompok siswa dengan 3 aspek yang diamati.
Keterangan:
1 = Kurang aktif
2 = Cukup aktif
3 = Sangat aktif

Klasifikasi Keseluruhan:                           Klasifikasi:
A= Baik Sekali     (76-100)                         A= Baik Sekali     (4-5)
B= Baik                (51-75)                           B= Baik                (3-3,9)
C= Cukup            (26-50)                           C= Cukup            (2-2,9)
D= Kurang           (1-25)                                      D= Kurang           (1-1,9)

          Berdasarkan tabel 3 dapat dinyatakan bahwa aktivitas siswa dalam kerja kelompok melakukan pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif Make a Match diketahui 4 kelompok mendapatkan skor 2 (cukup aktif), walaupun ada satu kelompok yang mendapatkan skor 3 (aktif) sebanyak 3 point, dan kelompok yang lainnya hanya mendapatkan satu point saja pada skor 3 (aktif) tetapi ada juga yang mendapatkan 2 point pada skor 3 (aktif). Total yang di peroleh untuk aktifitas kelompok siswa ini adalah 50 (Cukup Baik). Untuk memperjelas tentang skor perolehan siswa dalam berkelompok sebagaimana terlihat pada table di atas maka dibuat gambar atau diagram sebagai berikut;
Skor Perolehan Aktivitas Kelompok Siswa
B.     Observasi Tes Hasil Belajar Siswa
Dari hasil belajar siswa diketahui dengan melakukan perhitungan nilai individu. Peningkatan nilai individu dilihat dari peningkatan nilai tes akhir (post test). Selanjutnya dihitung nilai rata-rata kelas. Dari hasil tes akhir yang dilaksanakan dapat digambarkan perolehan nilai hasil belajar sebagai berikut:



Tabel: daftar nilai siswa
No.
Nama
Nilai
Keterangan
1.
Kholifatul Azizah
40
Tidak Tuntas
2.
Hadijah
40
Tidak Tuntas
3.
Anifa
20
Tidak Tuntas
4.
Aulia Rahmah
90
Tuntas
5.
Gaida
70
Tuntas
6.
M. Audiansyah
80
Tuntas
7.
Desi Nor Abelia
90
Tuntas
8.
Nazwa Nur Amalia
90
Tuntas
9.
Fahreza
80
Tuntas
10.
Ade Aulya Apriliyani
80
Tuntas
11.
Imel
90
Tuntas
12.
Aqilah Azzahra
60
Tuntas
13.
Aidilla Desyani
100
Tuntas
14.
Hamdiyah
50
Tidak Tuntas
15.
Fajar
80
Tuntas
16.
Wahyudi
70
Tuntas
17.
M. Riduan
60
Tuntas
18.
Fitri Mila Sari
80
Tuntas
19.
Rayhan
80
Tuntas
20.
M. Subhan
80
Tuntas
21.
Della
80
Tuntas
22.
Maulidya
70
Tuntas
23.
Alfiannor
80
Tuntas
24.
Reza Lesmana
70
Tuntas
25.
Nabila Safa Malsa Putri
80
Tuntas
26.
Dimas M.
80
Tuntas
27.
M. Ridho Permana
60
Tuntas
28.
Hadriani
70
Tuntas
29.
Sabhan Ridhoni
70
Tuntas
30.
Didi Rama
80
Tuntas
31.
Haidir
90
Tuntas
32.
Abizar
80
Tuntas
33.
Izatil Nawila
70
Tuntas
34.
Azma
80
Tuntas

          Berdasarkan data tabel hasil belajar tersebut nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 sebanyak 1 orang (2,9%), 90 sebanyak 5 orang (13,3%), 80 sebanyak 14 orang (32,9%), 70 sebanyak 7 orang (14,5%), 60 sebanyak 3 orang (5,3%), 50 sebanyak 1 orang (2,9%), 40 sebanyak 2 orang (2,35%), dan 20 sebanyak 1 orang (2,9%). Adapun nilai rata-rata kelas yang dicapai adalah 77,2 berada diatas indikator ketuntasan belajar (60) yang telah ditetapkan. Untuk memperjelas tentang hasil tes tertulis individu sebagaimana terlihat pada tabel diatas maka dibuat gambar seperti di bawah ini:

                                                                                                                                                           
         Tabel Ketuntasan Hasil Belajar
Ketuntasan
Jumlah Siswa
Persentasi
Tuntas
30
88%
Tidak Tuntas
4
12%

   Berdasarkan ketuntasan klasikal yang diperoleh dapat dibuat sebagai berikut:






Berdasarkan tabel hasil observasi tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum proses pembelajaran yang direncanakan guru berlangsung efektif karena semua tahapan telah dilaksanakan sesuai alokasi waktu yang ditetapkan. Jika dilihat dari total skor yang diperoleh yaitu 124 (86,11%), maka kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan guru sudah terlaksana dengan kualifikasi sangat baik. Hanya saja perlu ada perbaikan lagi terutama pada aspek yang memperoleh skor rendah yaitu aspek memeriksa kesiapan peserta didik, melakukan apersepsi, menunjukan penguasaan materi pembelajaran, mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar, mengaitkan materi dengan realitas kehidupan, melaksanakan pembelajaran secara rutin, menguasai kelas, melaksanakan pembelajaran yang bersifat. Agar nantinya pembelajaran dapat berjalan dengan dan/atau bersastra secara terpadu, mengembangkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dan bernalar, memupuk kegemaran membaca dan menulis dalam kehidupan sehari-hari, menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancer, menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar, menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai, dan melaksanakan tindak lanjut.

2)      Refleksi Tindakan Kelas
Berdasarkan hasil paparan data dan pembahasan temuan dari beberapa observasi kegiatan pembelajaran yaitu hasil belajar siswa, aktivitas siswa, dan aktivitas guru dalam pembelajaran maka dapat direfleksikan hal-hal sebagai berikut:
a.       Aktivitas guru dalam pembelajaran berdasarkan tahapan mengajar yang disusun tidak seluruhnya terlaksana dengan baik. Untuk itu masih perlu adanya perbaikan pada pelaksanaan pertemuan selanjutnya. Perbaikan aktivitas guru yang akan dilakukan adalah guru dapat memimpin diskusi secara lebih baik lagi. Guru dapat memberikan kesempatan yang lebih banyak lagi kepada siswa untuk mencari pasangan dan member tanggapan.
b.      Aktivitas siswa saat proses pembelajaran dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai lambang garuda pancasila dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Make a Match masih banyak siswa yang terlihat kebingungan dan heran, hal tersebut wajar karena mereka baru mengenal pembelajaran kooperatif Make a Match dalam mempresentasikan hasil kerja mereka, mereka masih terlihat canggung dan berlangsung kurang lancar namun terlihat senang dalam pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif Make a Match tersebut, ketika diadakan babak  ke-2 siswa mengerti dan lancer dalam mencari pasangan atau jawaban maupun pertanyaan yang di berikan dalam bentuk kartu. Target yang dicapai sudah terpenuhi karena siswa yang sangat aktif 26,47% (9 orang) dan yang aktif 52,94% (18 orang).
c.       Hasil belajar diketahu bahwa setelah dilakukan pembelajaran dan post test ternyata ada 4 orang siswa (12%) yang belum tuntas dengan perolehan nilai 50-20. Sedangkan yang tuntas sebanyak 30 orang siswa (88%). Hal ini karena sebagian siswa masih kurang mengerti dan teliti dalam mengerjakan pertanyaan yang diberikan guru khususnya materi tentang menjelaskan atau mendiskripsikan arti lambang garuda pancasila dan sebagiannya lagi lebih teliti dalam mengerjakan tugasnya masing-masing.


DOKUMENTASI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH
Gambar 1.1 Guru memberikan aba-aba untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai
Gambar 1.2 Guru membagikan lembar materi yang di pelajari
Gambar 1.3 Guru meminta salah satu murid untuk membacakan teks di depan kelas
Gambar 1.4 Guru membagikan kartu-kartu untuk melakukan permainan atau model kooperatif Make a Match
 Gambar 1.5 Ketenangan murid saat mengerjakan tugas individu yang di bagikan oleh guru
Gambar 1.6 Guru melihat hasil tugas yang dikerjakan oleh salah satu murid